Rabu, 20 April 2016

Inilah Persyaratan Jika Ingin Touring Ke Luar Negeri

Mengendarai motor lintas berbagai negara bisa jadi pilihan wisata saat ini. Namun ada prosedur yang mesti kita siapkan. Apa saja dan bagaimana cara menyiapkan dokumen perjalanannya? Jeffrey Polnaja dan Mario Iroth adalah salah satu bikers dari Indonesia yang gemar melakukan perjalanan lintas negara. Perjalanan mereka dengan sepeda motor ini telah melewati berbagai medan perjalanan dan mencatat ribuan kilometer.

Pengalaman mereka sepanjang perjalanan sarat dengan cerita menarik. Mulai kesiapan mengurusi sejumlah dokumen perjalanan, menghadapi kerusakan kendaraan, hingga masalah adaptasi dengan cuaca. Kisah perjalanan mereka pun membuat decak kagum banyak orang. Sebuah pengalaman hidup yang tidak terlupakan.
Prosedur mengurusi dokumen izin masuk kendaraan ke sebuah negara telah memang diatur secara internasional. Namun, beberapa negara memberlakukan prosedural yang berbeda.
Isi formulir Custom Clearence dari petugas pabean dan siapkan pas foto. Biasanya mereka akan mengecek nomor rangka dan mesin.Kemudian akan dicocokkan dengan dokumen kendaraan. Petugas akan memeriksa semua barang bawaan dalam boks motor Anda. Jika membawa pisau lipat, usahakan disimpan dalam boks perkakas perbengkelan. Dokumen CPD dan STNK sebaiknya tercantum atas nama pengendara. Pastikan ijin melintas atau visa telah dikeluarkan oleh kantor imigrasi setempat. Kecuali untuk wilayah ASEAN.
Nah, Anda bisa melakukan hal yang sama seperti petualangan Jeffrey Polnaja dan Mario Iroth. Berikut sejumlah dokumen penting yang mesti disiapkan sebelum melakukan perjalanan bermotor.
Mario Iroth (Benelli BN600)
Jeffrey Polnaja (BMW R 1150 GS)
Bahasa Internasional

Ya iyalah harus bisa bahasa Inggris (Internasional), kalau gak gimana mau komunikasi sama warga negara lain hehehe.

Memiliki Paspor
Mengurusi paspor saat ini mudah dan murah. Siapkan dokumen seperti Surat Akta Kelahiran (SAK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Pendaftaran juga bisa dilakukan secara online. Biaya untuk membuat atau memperpanjang paspor hanya Rp 355 ribu.

Menyiapkan SIM Internasional

Siapkan paspor, SIM Indonesia yang berlaku, KTP, tiga lembar foto 4×6 berlatar warna biru, materai Rp 6.000. Setelah berkas siap, Anda bisa mengurusinya secara langsung ke Korps Lalu Lintas Polri Bid Redigent Subbid Pengemudi bagian pelayanan SIM Internasional. Biaya administrasi SIM Internasional baru sebesar Rp 250 ribu. Sedangkan untuk perpanjangan dikenai biaya sebesar Rp 225 ribu. SIM Internasional ini berlaku selama tiga tahun.

Memiliki Carnet de Passage (CPD)

Untuk apa sih dokumen CPD ini? Menurut Mario Iroth kita sebagai peturing asal Indonesia yang akan membawa sepeda motor keluar negeri wajib pula mebawa kembali sepeda motor tersebut ke Tanah Air, walaupun motor kita dalam keadaan rusak parah atau sudah hancur sekalipun. Untuk itu harus ada uang jaminan yang didepositkan kepada IMI (Ikatan Motor Indonesia), besarnya sekitar 25% dari harga faktur kendaraan tersebut. Uang ini bisa dikembalikan dengan syarat sepeda motor atau bangkai motor sudah tiba kembali di Indonesia asalkan bagian data dari nomor mesin dan nomor rangka bisa dibaca dan dicocok dengan data dokumen CPD. Jika motor ataupun bangkai motor tidak kembali lagi tentu saja uang deposit ini tidak bisa dicairkan. 

Asuransi Kendaraan dan Perjalanan (Travel Insurance)

Jaminan jika kendaraan Anda terjadi kerusakan parah atau hilang saat dalam perjalanan. Termasuk diri Anda.

Bagaimana dengan VISA?

Kalau touring sebatas di kawasan ASEAN saja kita sebagai warga negara Indonesia sudah tidak perlu lagi mengurus Visa, kecuali jika sudah turing menuju ke negara Bangladesh, India, Pakistan, Iran, Turki, dan seterusnya hingga negara-negara Euro (European United) maka dokumen Visa ini wajib diperoleh dari kantor kedutaan yang ada di Indonesia.

Nah, yang jadi masalah ketika hendak mengurus Visa untuk dilekatkan pada buku passport kita sebenarnya proses ini tidaklah begitu mudah, karena setiap negara (kantor kedutaan) di Indonesia yang akan kita kunjungi akan menanyakan soal jaminan keuangan selama kita berada disana. Maksudnya kalau kita sakit atau terjadi musibah kecelakaan, siapa yang akan menanggung?

Proses pengurusan Visa untuk setiap negara di kawasan Euro ini biasanya dengan syarat besarnya sejumlah angka yang kita miliki di buku rekening pribadi. Jadi siapkan dulu dana yang cukup besar di rekening bank, dan tunjukan buku tabungannya ketika sedang mengurus Visa.

“Ini buku rekering pribadi saya.. uang saya cukup buat wisata di negara anggota EU (Europan United), kalaupun saya sakit saya siap bayar sendiri dan saya disana hanya berwisata saja.. pokoknya saya ngga mengemis, ngga merepotkan, dan ngga nyari kerja di negara anda,” ini adalah kalimat yang sering terlontar saat wawancara pengurusan Visa.



Menyeberang ke Port Klang, Malaysia lewat Dumai (pp)
Oh ya. info tambahan buat yang mau menyeberang ke Malaysia dari Sumatera. Bro Mario Iroth menyarankan lewat pelabuhan Dumai saja, walaupun kita bisa berangkat dari Tanjung Balai atau Belawan. Jadi, kenapa harus lewat Dumai?

Pelabuhan di Belawan, Tanjung Balai dan Dumai ketiganya sudah terbiasa dengan kehadiran peturing dunia melintas antar negara Indonesia – Malaysia. Mereka sudah biasa mematok harga hingga 6 juta rupiah. Nah buat orang asing angka segitu mungkin tidak jadi masalah, tetapi buat saya bisa dapat 2 juta sekali menyebrang naik kapal laut dari Dumai ke Port Klang Malaysia. Harga 2 juta itu untuk mengangkut motor dan bayar tiket penumpang.


Semoga saja kedepannya ada pemuda Indonesia pengguna Yamaha Jupiter MX/MX king yang bisa touring luar negeri, ya tingkat ASEAN saja sudah cukup karna mengingat 135LC dan T150 adalah produk Global, kalau rusak banyak sparetpartnya di Negara ASEAN hehehe..
Kepingin gak bro....






Sumber : /http://motobikerz.com/
Dikembangkan : Riski Rinaldy


Tidak ada komentar:

Posting Komentar